Jumat, 27 Maret 2009

Siapa caleg itu?

Hoihoii…
Baik-baikkah kalian disana?
Gue harap semua baik-baik.. ya kalo pusing-pusing dikit gapapalah…

Ok, cuy!
Masih berkaitan sama posting sebelumnya nih. Waktu itu gue bilang terlibat obrolan hebat..
Nah! Sekarang gue pengen berbagi pendapat sama lo.. boleh yah?! Harus boleh! Soalnya yang lo baca saat ini adalah postingan dari Yudi Bastian, yang notabene empu-nya blog ini..hahahaa.. kalo ga suka yawdah bikin saingan aja. Lo bikin posting yang lain.. kalo gtu khan gue ada temennya tuh dalam hal posting-memosting.. yihaa…

Diantara lo semua ada yang merasa kenal sama caleg ngga?
Kalo caleg-nya itu dari keluarga lo atau sedaerah sama lo mungkin lo kenal. Yaa kalo ga kenal, minimal taulah..

Sekarang coba diantara lo semua angkat tangan yang ga tau personal pribadi caleg-nya?
Huah! Banyak juga nih.. (sok tau gtu!)

Ada pertanyaan dari gue, kalo ada yang tau tolong jawab. Sekali lagi, tolong j-a-w-a-b, JAWAB..
1. Lo tau ngga asal-usul caleg yang bakal mewakili lo semua?
2. Mengapa caleg-caleg itu merasa percaya diri sebagai wakil daerah kita?
3. Darimanakah mereka mendapatkan akses atau mungkin persetujuan hingga terpilih menjadi calon wakil kita?
Iyaa..kalo yang ketiga gue tau-nya karena tu orang-orang masuk partai.. tapi bagaimana mereka bisa dipilih partai, itu yang gue ga tau..

Gue pernah ngobrol-ngobrol soal keberadaan caleg yang berposisi sebagai wakil kita. Gini pada saat obrolan itu gue sama temen-temen gue itu mengobrolkan sistem perwakilan semasa periode pemerintahan kekhalifahan Islam di Arab dahulu kala..

Ok, bagaimana kalo kita sebut istilahnya dengan Piramida Perwakilan? Ada yang ga setuju?? Aw-aw..sekali lagi gue tegaskan ini blog gue jadi kalo ada yang ngga setuju tulisnya di-blog lo aja, hehee… ya, karna gue baik hati, tidak sombong dan tidak suka menabung..bolehlah lo tulis dikolom comment dibawah..

Ok, balik lagi ke Piramida Perwakilan.. Jadi di zaman kekhalifahan itu sudah dikenal sistem pemilihan kepala Negara berdasarkan perwakilan daerah.. sebenernya dari zaman Nabi Muhammad juga udah diperkenalkan.. oh iya sistem kekhalifahan ini pemerintahan sebelum Dinasti Umayyah berkuasa ya, karena pas zaman Umayyah itu pemilihan khalifah(pemimpin negaralah kalo sekarang mah) udah dibelokin sama si Muawiyah, khalifah pertama ni dinasti.. masa doi dengan seenak udelnya nunjuk anaknya sebagai khalifah pengganti dirinya tanpa ada proses musyawarah yang dilakukan sebelum-sebelumnya..

Jadi saat pemilihan khalifah waktu itu sistem penunjukannya gini. Tiap-tiap daerah itu mengirimkan wakilnya untuk ikut dalam musyawarah pemilihan khalifah terbaru. Bagaimana doi bisa terpilih sebagai perwakilan daerah? Jawabannya karena rekomendasi-rekomendasi.. Rekomendasinya mulai dari struktur kerukunan terkecil, mulai dari keluarga lanjut ke RT (zaman dulunya ga tau apa namanya, ada yg mau bantu?) terus ke RW, naik lagi ke tingkat desa sampai ketingkat paling akhir.

Ok, gue coba jelasin.. Mulai dari keluarga, dalam suatu keluarga melakukan musyawarah. Hasil musyawarah tersebut adalah ditunjuknya orang yang paling dipercaya untuk mewakili keluarganya ditingkat musyawarah yang lebih tinggi, yaitu permusyawaratan RT. Lanjut di permusyawaratan RT, sama seperti permusyawaratan di keluarga, satu/beberapa orang ditunjuk dipercaya mewakili RT-nya. Permusyawaratan itu berlanjut sampai ke tingkat yang terakhir, yaitu permusyawaratan pemilihan khalifah atau kepala pemerintahan yang diwakili berbagai daerah yang ditentukan..

Bentuknya gue analogikan seperti piramida karena satu orang yang jadi perwakilan di tingkat paling tinggi itu mewakili orang banyak dibawahnya..

Logikanya kalo sistemnya kaya gitu, kita bisa tau orang yang mewakilkan kita itu siapa aja? Karena orang yang mewakili daerah kita ditingkat tertinggi itu berasal dari permusyawaratan terkecil, yaitu keluarga. Di sini jelas ya asal-usul keluarga dipertaruhkan, kalo berani korupsi atau macem-macem, efek sampingnya langsung berdampak ke anggota keluarganya yang lain. Kalo macem-macem efek malunya bisa sampe 7 keturunan nih..hehee. Soal kemampuan juga pasti bisa diandalkan. Jelas juga doi khan dipilih dari permusyawaratan terkecil, jadi kemungkinan besar kemampuannya sudah teruji.

Kalo sistemnya kaya gini, gue rasa ga perlu dah ada partai-partai.. dan ga ada juga kepentingan-kepentingan sampingan dari partai-partai tersebut. Soalnya wakil kita itu akan pure memberikan pendapatnya tentang apa adanya keadaan daerahnya dan membutuhkan pemimpin seperti apa..dan ga perlu juga kampanye-kampenyean, soalnya kampenyenya itu udah tercermin dari kehidupannya sehari-hari.. Jadi ga usah repot ngeluarin dana gede-gedean buat kampanye.

Mengapa yah kayanya jadi wakil rakyat(caleg.red) di Indonesia tuh instant banget? Cukup masuk partai, trus ikutin aturan yang ada di partai, bisa deh jadi caleg. Perkenalan personal kepribadian sama masyarakat yang diwakilkannya juga cukup dengan kampanye-kampanye dan membuat media publikasi di mana-mana, beres dah.. Padahal pengen tau juga asal-usul dan kemampuannya sebelum menjadi wakil kita. Huh’.

Yah itulah, sedikit gagasan yang ada di otak gue mudah-mudahan bisa diterima..
Kalo ga diterima? Balik lagi yang lo baca ini blog siapa, hehehee.. ngga-ngga, becanda denk!
Lo boleh ga terima tapi tuh lo tulis di bawah, di kolom comment..hehee.

Bentar lagi nyontreng nih!
Hayo ah! Kita nyontreng! Milih wakil rakyat, ya walaupun yang gue pilih itu buruk dari yang terburuk..
Tapi gapapa..yang penting gue berkontribusi buat perkembangan Negara ini..

Buat yang golput..
Lo ga usah comment kalo nanti ada presiden terpilih naikin BBM atau menurunkannya, atau mungkin comment kebijakan-kebijakan doi lainnya.. karena buat gue golput itu berarti pencabutan hak suara lo buat Negara. Jadi pasal 28 UUD 45 ga berlaku buat lo, Hehehee… karena hak suara lo dah lo gugurin sendiri..

Keep comment cuy!
Makasih dah mau baca posting-an gue.. ^_^

Rabu, 25 Maret 2009

Teman atau Sahabat

Yah masih dengan skripsi yang belum beres..
Tapi sekarang ada kemajuan bro..Ya walopun sedikit gapapa deh..
Rada stres dan frustrate jg gue tapi perasaan itu lebur pas gue ngehubungin dia...^_^

O iy beberapa hari yang lalu gue terlibat diskusi ni. Forum diskusinya kecil, hanya tiga orang aja..awalnya kita ngobrol-ngobrol biasa tapi entah dimana mulainya obrolan itu berjalan menjadi diskusi.. Coba tebak apa yang gue sama temen-temen diskusikan?

Hahaaii..Yah, gue sama mereka ngobrol-ngobrol tentang asal-mula kehidupan, kesetaraan gender, dan hal-hal lain yang bisa dikaitkan dengan logika. Sangat luar biasa bisa ngobrol bareng mereka. Memang mereka bukan orang-orang yang ber-IPK tinggi dan bukan ahli ibadah juga tapi menurut gue mereka orang genius.

Terkadang ketika berbicara dengan mereka itu gue merasa menjadi sosok orang yang miskin pustaka. Banyak sekali teori-teori dan referensi ilmiah yang mengikutinya ketika berbicara. Mereka tidak berbicara asal, ucapan mereka memiliki sumber yang valid walaupun sebenernya kadang dalam obrolan itu tidak bisa diterima akal sehat. Hahaa.. agak gila emang, ketika orang seperti kita membicarakan tentang bagaimana makhluk pertama tercipta di dunia sampai berbicara kematian dan reinkarnasi.

Senang rasanya bisa ngobrol bareng mereka. Bisa dapet sesuatu yang baru. Yah, inilah gue rasa salah satu kebaikan berteman dengan banyak orang yang berbagai karakter. Untuk berteman gue ga pernah memilah-milah harus berteman dengan siapapun. Gue ga punya batasan dalam berteman, karena menurut gue pada dasarnya setiap orang mempunyai sesuatu dalam menjalani hidupnya, yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Semuanya bisa dijadikan pelajaran dan sebagai cerminan diri.

Kita boleh berteman dengan siapapun, mulai dari penjahat sampai pejabat pun kenapa tidak?
Berteman berbeda dengan bersahabat khan.. Bukan maksud gue untuk memilah-milah orang dalam bersahabat. Karena menurut gue persahabatan itu terjalin sebagai akibat proses kecocokan dalam berteman. Sebagai manusia biasa gue ga bisa cocok dan nyaman dengan semuanya. Ada hal-hal dimana terdapat kecenderungan tertentu untuk bersahabat. Contoh yang paling kontras adalah kecenderungan persahabatan cewe-cewe ketika SMA. Mereka seolah membentuk kelompok dalam persahabatannya dan seolah tidak menerima orang lain selain kelompoknya dalam bersahabat. Menurut gue bukan rencana mereka untuk membentuk kelompok, tapi kecocokanlah yang membuatnya seolah berkelompok.

Sewaktu SMA mungkin lo pernah melihat ada kelompok cewe yang isinya cantik-cantik, modis, gaul bahkan pintar itu kemana-mana selalu barengan. Ya kalo gue liat disinilah proses kecocokan itu terlihat. Mungkin dengan berjalan bareng dengan kelompoknya mereka mendapatkan kepercayaan diri, merasa lebih cantik, modis dan lebih gaul. Dan misalkan satu dari cewe modis itu masuk ke dalam kelompok yang pintar, apa yang akan terjadi? Ketika cewe modis itu tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya itu, dia mungkin merasa tidak memiliki sahabat di dalam kelompok tersebut.

Yah satu hal yang gue ambil dari proses pertemanan yang menimbulkan kecocokan dan kenyamanan itu gue sebut persahabatan. Ketika tidak bisa bersahabat bukan berarti tidak bisa berteman juga khan..

Syukur Alhamdulillah, gue punya sahabat yang baik-baik..
Dan sahabat yang baik menurut gue adalah sahabat yang mendukung disaat resah, menegur dikala salah, dan berbagi disaat ceria atau gembira..^_^

Kalo menurut lo seperti apa ??

Makasih ni udah mau baca posting-an gue..
Comment-nya jangan lupa yak!

Jumat, 20 Maret 2009

Menuju An Evening in Cairo

Wah pagi ini disaat orang-orang sedamg menikmati alam bawah sadar alias mimpi, gue malah belum bisa memejamkan mata.. malam yang sulit memejamkan mata kali ini.. Padahal dah jam 3 pagi nih..

Yah, corat-coret sajalah..
Hohoo…

Guy’s diantara lo semua coba angkat tangan yang lagi ngerjain skripsi saat ini?
Hehee.. angkat donk boy’..ga usah malu-malu..
Udah cukup sekarang turunin lagi tangannyaa..

Huh! Beberapa minggu terakhir waktu gue, gue habiskan buat nyari-nyari bahan skripsi. Gue bolak-balik baca novel Imra’ah ‘Inda Nuqtah al-Sifr (Perempuan Di Titik Nol) karya Nawal el-Saadawi, yang notaben-nya objek skripsi gue. Baca-baca teori, metode, dan lain-lain buat penunjangnya. Trus konsul-konsul sama dosen dan sharing sama teman-teman..

Namun akhirnya sepertinya gue harus melupakan obsesi lama gue untuk membahas novel tersebut. Kenapa? Jawabannya simple, novel tersebut ternyata sudah terlebih dahulu dibahas oleh para senior gue. Mungkin diantara lo bertanya kenapa tidak membahasnya dari sudut pandang yang berbeda?

Ok, gue mulai bercerita. Begini, novel tersebut membuat gue tertarik karena kontroversi-nya di negri asalnya yaitu, Mesir. Gue baca novel itu, dan ketika membacanya gue punya gambaran-gambaran kemana arah novel ini jika untuk dibahas dan diteliti. Jujur novel ini lebih mengarah kearah psikologis dan awalnya gue pun berniat seperti itu. Namun sayangnya dari arah psikologis itu sudah dibahas ternyata. Huh! Sayang sekali mitra olahraga, lho? ^_^

Ketika arah yang satu itu sudah dipakai orang lain, otak gue mulai mencari-cari. Maka beberapa saat kemudian dapatlah sebuah coretan-coretan kecil tentang novel tersebut. Kajian bertema sosiologi berkumandang di alam sadar gue.

Perasaan riang menyambut penemuan terbaru otak gue itu, ketika gue memutuskan ke perpus, ke esokkan harinya. Entah kenapa? Mata gue ini langsung tertuju pada satu skripsi dari sekian banyak skripsi yang terdapat di rak skripsi perpus. Damn! Langsung lemes gue begitu tau bahwa dengan novel yang sama ternyata ada pula yang sudah membahas memakai kajian sosiologi sastra. Langsung stagnant lagi gue. Padahal sebelum-sebelumnya gue ga pernah melihat skripsi itu terpampang di rak. Suck!

Sejak saat itu gue putuskan untuk mengganti objeknya. Bukannya ga mau membahasnya dari sudut lain tapi menurut gue udah cukup banyak yang membahas novel tersebut. Saat ini gue temukan tiga orang yang memakai novel tersebut sebagai objek skripsi-nya.

Yah gue mengakui itu kesalahan gue yang sebelumnya tidak memeriksakan novel tersebut, di dalam database skripsi di jurusan.. ok, pelajaran untuk kalian ini.. Lain kali kalo dapet objek yang pengen dijadiin skripsi, mending liat dulu di database-nya..

Pepatah kuno mengatakan, “Belajarlah dari pengalaman burukmu”. Dan pepatah modern mengatakan, “Belajarlah dari pengalaman buruk orang lain”. Maksud pepatah modern itu biar elo ngga ngerasain/menghindari pengalaman buruk tersebut..

Sekarang gue dah dapet objek baru, dan udah gue cek di database.. Novel kali ini belum ada yang bahas.. Tapi ada kesulitannya, gue butuh novel dengan berbahasa aslinya, yaitu bahasa Arab. Judulnya terjemahannya An Evening in Cairo – Cinta di Titik Nol, karya Ihsan Abdel Qoddous. Kalo judul bahasa aslinya itu Al Launul al Akhar..

Semoga kali ini lancer ya temen-temen..
Doakan saya yoo.. hehee… (ngarep, *mode=on)

fiuhh..!!
Hari yang melelahkan memang.. Setiap harinya yang gue hadepin tulisan sana-tulisan sini..
Walaupun demikian kadang pikiran ini suka loncat ke sana dan bertanya sedang apa yah dia?
Tangan ini pun terkadang merefleksikannya melalui pesan singkat. Isinya pun terkadang singkat hanya, Selamat Pagi.., Selamat Siang.., ataupun Selamat Malam..^_^


Comment bro..
NGAREP BANGET !! SUM-PAH !!!

Kamis, 12 Maret 2009

A Beautiful Mind & My Indigo

Entah apa yang mempengaruhi otak gue saat ini, yang pasti ketika mata ini terbuka gue langsung terpikir olehnya. Mengingat hal semalam, yang ketika gue pikirkan saat ini, sungguh betapa menyebalkan diriku kepadanya, mungkin. Tak ada niat untuk membuatnya sebal, tapi apabila kepedulian gue ini membuatnya sebal. Ok, gue sadar akan hal itu dan maaf untuk semuanya itu.

Ok, saat ini lagi-lagi.. Skripsi belum terjamah tapi sepertinya walaupun sedikit udah ada setitik pencerahan yang akan mengarahkan gue mengerjakan tugas kuliah yang terspesial itu. Dua hari lalu tak ada kegiatan yang gue lakukan selain membaca ulang novel yang akan menjadi objek skripsi gue itu. Bercengkrama dengan komputer, mencari-cari bahan pemikiran, kajian teori, metode, dkk. Browsing dan surfing web sana-sini untuk mencari secuil kalimat-kalimat yang bisa memuaskan hasrat gue itu. Namun sayangnya hanya sedikit sekali yang gue dapat.

Setelah seharian di kamar dan bergulat dengan komputer, kebosanan mulai melanda gue malam harinya. Lagi-lagi internet alat yang sungguh amat canggih mandraguna. Gue mencari hiburan lewatnya. Gue dapet rekomendasi film bagus dari doi. Judulnya A Beautiful Mind. Ini film lama dan gue sepertinya sering mendengar film ini menjadi favorit temen-temen gue tapi entah kenapa gue tak tertarik melihatnya saat itu? dan kenapa pula film itu menjadi favorit gue juga saat ini?? entahlah.

Lo semua ada yang pernah nonton ni film khan? Iye gue tau sadar gue telat nonton..
Kalo ada yang belum atau yang pengen punya filmnya nih gue kasih link buat download filmnya.
-Klik A beautiful Mind-


Schizopherenia
Apa yang pertama yang ada dibenak lo ketika lo mendengar kata itu?
Yah, itu adalah nama sebuah penyakit. Sebuah penyakit yang mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan. Schizopherenia/Skizofrenia artinya kepribadian yang terpecah, antara pikiran, perasaan dan perilaku. Dalam artian apa yang dilakukan tidak sesuai dengan pikiran dan perasaanya. Secara spesifik skizofrenia adalah orang yang mengalami gangguan emosi, pikiran dan perilaku.

Di film itu John Nash tokoh utamanya, adalah seorang pengidap schizopherenia. Seorang jenius yang digambarkan mempunyai teman kasat mata, ilusi dia semata. Penyakit yang hampir membuatnya gila permanen. Kerennya ni film (menurut gue), ketika dia tau dia kena penyakit seperti itu, dia ngga percaya dan mencari kebenarannya. Dia merasa teman ilusinya itu benar-benar ada dan nyata. Dia mencari tahu sampai akhirnya dia sadar bahwa temannya itu ternyata hanya ilusi abadi dan hanya dia seorang yang merasakannya. Ketika itu dia memutuskan tidak berinteraksi lagi dengan teman ilusinya itu. Disana digambarkan pula bahwa teman ilusinya itu menemaninya sepanjang waktu, sampai akhir hayatnya.

Keren sangat!
Orang-orang yang berjiwa besar gini nih bikin spirit lebih buat gue. Salut!

Indigo
Apa yang pertama kali lo pikir tentang indigo?
Yah, indigo adalah sebuah warna percampuran antara biru dan merah. Tapi yang dimaksud gue disini bukan indigo sebagai warna. Sepertinya setelah menonton A Beautiful Mind gue jadi kepikiran nih.

Ketika awal tahun kuliah, gue cukup sering mengalami kejadian yang sebelumnya sudah terpikirkan. Aneh! Yoi gue juga ngerasa gitu. Mungkin diantara lo ada yang berpikir gue hanya de javu aja yah. Kalo menurut gue de javu itu khan kita seolah-olah pernah ngalamin kejadian itu sebelumnya. Nah kalo yang gue ini kejadiannya gue ga pernah ngalamin tapi sebelumnya terpikirkan.

Contohnya gini, lo pernah berpikir hal-hal konyol? Pastinya, dan gue juga pernah melakukannya. Seperti biasa sehabis kuliah gue pasti pulang dengan berjalan kaki (pedestrian, hahaa..gaya!), ketika jalan sendiri itu kadang suka terlintas pikiran konyol. Saat itu gue membayangkan, gmn yah kalo mahasiswa asing ngalamin kejadian konyol? Dan BANG!! Tuhan menjadikannya nyata. Beberapa detik setelah melewati belokan, seorang mahasiswa dan tukang ojek jatuh dari motornya di deket gue. Gue jadi keheranan sendiri. Ok, lebih cadasnya ternyata mahasiswanya itu Malaysian. Konyolnya tuh mahasiswa tampak sock terus bibirnya komat-kamit aja. Mungkin kalo gue translate-in jadinya amit-mait jabang bayi, makan gula rasanya manis, makan garam rasanya asin..hahahaa…

Adeuh, merasa bersalah gue dah kepikiran kaya gtu dan Malaysian itu cukup cantik. ^_^

Itu salah satu kejadiannya. Beda khan sama de javu?
Beberapa semester yang lalu gue pernah cerita ini ke temen dan dia bilang gue ngalamin halusinasi yang disebutnya indigo. Apa itu indigo? Gue juga ga tau, yang pasti pengalaman seperti itu namanya indigo katanya. Mudah-mudahan ini bukan penyakit..

Untuk mencari tau gue coba tanya ke paman google..
Hahaa.. gue dapet apa itu indigo? Ada karakter indigo..
Yang bagusnya bikin gue kaget! Saran gue buat lo jangan dipercaya..hahaa…
Dan semua yang jeleknya, kecuali hal amarah bisa diterima..
Nih kalo mau baca klik aj.

O ow.. comment jangan lupa bro..

Rabu, 11 Maret 2009

Jalan Terbaik (mencoba mencerpen)

Hoihoiii…
Uh, awalnya mau nulis cerpen yang ringan-ringan tapi pas udah nulis jadi belok haluan gini.. rada melankolis nan plegmatis..
Maaph ya bos-bos.. kalo tulisan kali ini rada-rada sadis dan cadas jg..
Gue dapet ide cerpen ini dari salah satu dosen gue cuy..


Jalan Terbaik

Malam kian larut, bulan pun mulai terhalang oleh awan-awan yang berkeliaran disampingnya. Tiada bintang-bintang malam ini, bahkan salah satu bintang itu telah pergi untuk selama-lamanya. Ya, tepat seminggu yang lalu aku ditinggalkan nenekku tercinta. Beliau pergi dari dunia ini menuju akhirat yang kekal. Doaku mengiringinya hampir setiap hari. Dalam detik, menit, jam, dan hari-hari ketika beliau sakit tak hentinya ku berdoa. Satu doa yang ku panjatkan, semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuknya. Maka Tuhan memperlihatkan kematiaanlah yang terbaik untuknya. Selamat jalan nenekku.

Tepat sepuluh hari sebelum wafatnya, nenekku selalu menyapa cucu-cucunya. Menemui mereka dengan hangat dan senyuman yang tak terlupakan. Tepat hari ini adalah hari dimana umat muslim sedunia merayakan hari kemenangan. Takbir berkumandang hampir dipelosok bumi. Idul Fitri kali ini merupakan Idul Fitri terakhirnya. Terakhir dimana aku mendengar suara doanya ketika ku cium tangannya. Terakhir dimana keluarga besar ini berkumpul dan berbagi rasa dengannya.

Senyumnya menghiasi hari-hari itu. Kami, para cucunya secara tak disengaja berkumpul membuat forum tersendiri dengan nenek, tanpa kehadiran orang tua kami yang merupakan anak-anaknya. Perkumpulan ini tanpa disengaja terbuat atau memang Tuhan kah yang telah mengaturnya? Sedih rasanya mengetahui bahwa disaat itulah waktu terakhir kami berkumpulnya.

Setelah lima hari berada di rumah untuk merayakan lebaran, aku akan kembali ke kota dimana aku menuntut ilmu. Setelah berpamitan dengan kedua orang tua ku tak lupa pula berpamitan dengan nenek. Ku cium tangannya dan terdengar suara seperti yang diucapkannya saat Idul Fitri lalu. Aku berlalu dari Jakarta menuju Bandung.

Kuat dalam ingatanku dua nasehat terbesarnya dalam hidupku. Jangan pernah berpaling dan mengecewakan orang tua dan selalu ingatlah perintah Tuhan-mu yang telah menciptakan orang tuamu.

Tak berapa lama berada di Bandung aku kembali ke Jakarta. Nenekku masuk rumah sakit. Berita itu sungguh mengagetkan, karena tak terbayang jika nenek akan jatuh sakit. Sebelum, saat, dan setelah Idul Fitri beliau masih terlihat bertenaga. Bahkan saat aku berpamitan. Namun inilah suratan takdir, tak bisa ditebak dengan akal.

Sesampainya di Jakarta aku langsung menuju rumah sakit. Orang tua, paman dan bibi ku semua ada disana. Ku lihat nenek berada dalam sebuah ruangan yang dipenuhi dengan alat-alat medis. Beberapa dokter dan perawat berada di dalamnya memeriksa dan memasangkan banyak alat bantu kehidupan di tubuh nenek. Tak lama kemudian sekelompok berbaju putih itu keluar. Satu dokter menemui orang tua ku. Entah apa yang mereka bicarakan.

Tuhan mendengar doaku untuk memberikan yang terbaik bagi nenek ku. Ternyata alat bantu kehidupan dokter itu dikalahkan oleh takdir Tuhan. Alat tersebut hanya bertahan tak lebih dari dua hari. Nenekku kini telah pergi menghadap Sang Pencipta.

Janganlah kau takut dengan kematian, karena sesungguhnya engkau pun belum hidup.


*jangan lupa comment cuy...

Senin, 09 Maret 2009

Simple Sample Feminism..

Dulu ketika gue masih semester 3, gue punya minat besar tentang kajian feminisme. Tepatnya ketika gue dapet teori kajian sastra. Waktu itu dosen gue memberikan contoh sebuah sinopsis cerpen seorang feminisme ulung di Mesir sana untuk dibahas.. Sadis dan sedih bro ceritanya..

Mungkin lo bertanya kenapa seorang cowo membahas hal-hal seperti ini? Jawaban gue simple, siapa pun bebas meng-explorasi isi otaknya dan gue hanya mencoba mengeluarkan beberapa catetan kecil yang ada di isi kepala gue ini melalui kata-kata..

Balik lagi ke soal feminisme, ada yang tau pengertian feminisme itu apa? Ok, simpen jawaban lo itu. Karena ini blog gue jadi yang akan gue tulis disini feminisme menurut otak gue.. feminisme menurut otak gue adalah suatu gerakan pemikiran laki-laki maupun perempuan yang menyadari ketimpangan struktur laki-laki dan perempuan di dalam masyarakat. Gue sadar, gue itu belum ada apa-apanya kalo ngomongin hal-hal seperti ini. Namun biarkanlah gue meng-explorasi pikiran ini. Kalo gue salah, tolong dikasih tau yo..

Itu khan feminisme yah? Kalo maskulinisme apa yah kira-kira??
Kalo pengertiannya gue samakan aja gimana???

Berhubung ini awal gue berbicara jadi gue mau share beberapa hasil pengamatan gue yang mudah-mudah ada kaitannya sama feminisme.

Lo tau apa bedanya “tomboy” sama “banci” ???
Ok, itu pemikiran lo kalo lo mau tulis boleh qo tulis di-comment gue, hehee..ngarep!
Kedua sifat itu pasti atau pernahlah lo liat.. ya, yang tomboy itu suatu sifat yang dimiliki seorang perempuan yang mengindentikkan maskuline. Nah kalo banci itu sebaliknya laki-laki yang memiliki kecenderungan mengidentikkannya dengan feminine.. baik karakter, pola tingkah laku ataupun dalam hal berpakaian..

Kalo menurut lo dari kata “tomboy” dan “banci” mana diantaranya yang enak didenger?
Jawaban gue tomboy, kalo elo?? Coba yang setuju angkat tangan, hehee.. tapi itu si terserah lo mau milih yang mana.. bebas..

Kalo yang gue perhatiin dari temen-temen gue, mereka menilai cewe yang tomboy itu keren, terkesan mandiri, memiliki aura yang berbeda, membuat penasaran, dan patut ditaklukkan hatinya. Hahahaa..yg terakhir itu iseng gue aja nambahin. Sok coba bayangin, masa kalo lo dah ngomong seolah-olah mengaguminya banget lo ga coba taklukin hatinya. Wah kalo seperti itu gue jadi inget kata-kata Andrea Hirata nih, “imajinasi cinta adalah racun yang paling indah”, hahaa..peace boy!

Kenapa yah makna tomboy lebih baik dari banci? Coba aja lo pikir, lebih banyak orang yang memuji dari pada mencela tentang ke-tomboy-an. Sebaliknya banci lebih identik dengan negatif. Padahal intinya sama, sama-sama keluar dari wujudnya sebagai seorang perempuan dan seorang laki-laki..

Kenapa bisa gtu ya ??
Kalo benar. Maka dua-duanya harus mendapat pembenaran..
Kalo salah. Apakah patut dipersalahkan ??

Thanks broo..
Jangan lupa comment bro..hehee..ngarep!

Rabu, 04 Maret 2009

Horai Pemilu Bentar Lagii...

I’m coming.. hahaa...
Dah lama nih kaga ketak-ketik di blog..
Apa kabar kalian semua? Baik-baikkan..
Alhamdulillah gue juga baik-baik..

Beberapa belakangan ini gue rasanya males banget mau ngapa-ngapain dah. Kaga tau kenapa? Padahal sekarang ini organisasi sengaja gue off, alasannya biar bisa konsen sama skripsi, eh tapi malahan sebaliknya gue malah stagnant dengan kemalasan, skripsi bahkan gue belum sentuh sekalipun. Apa ada korelasinya ya? Aktif organisasi sama aktivitas kerja otak gue sama feel kerjanya itu. Gue malah heran sama diri gue sendiri kenapa bisa begini.. tapi sudahlah toh yang gue mau tulis di blog bukan itu, hehee..

O iya sebenernya ada hal lain juga yang bikin gue bersemangat beberapa hari ini. Gue merasakan sesuatu yang berbeda. Gue ga tau letaknya dimana? Tapi hahaa... eits-eits! Ini terlalu pribadi kalo gue bahas di-blog jadi ga usah dibahas.. dan ga penting jg, soalnya gue bukan artis dan semacamnya yang hal-hal pribadinya slalu ditunggu-tunggu..

Hoei-hoeii.. itu hanya intermezzo aja..

Pemilu Bentar Lagi Cuy
Pemilu bentar lagi nih, lo lo semua dah pada tau mau ngapain? Hahaa.. jangan Tanya balik ke gue, gue juga ga tau musti ngapain.. mau ikut kampanye nanti tapi sampe sekarang gue belum punya parpol favorit.. ada yang punya usul parpol yang baik?

Gue rada bosen nih ngeliat iklan-iklan di TV yang menggandang-gandang partai ato capres-nya seolah-olah yang terbaik dari yang terbaik yang ada di Indonesia. Terus belom lagi diberita-berita partai-partai (mau kader, pengurus atau capres-nya) yang perang kata-kata, saling menjatuhkan. Ya oloh.. emang ga bisa ya bersaing secara sehat?

Kayanya yang bahas soal persaingan antar partai udah cukup banyak dah, gue coba cari yang lain ahh..

Gue cukup seneng dah kalo pas mau deket-deket pemilu. Soalnya, itu para aparat partai-partai pasti perhatian sama rakyat kecil. Bentar lagi pas kampanye pasti dah baik-baik banget.. Liat nanti pasti banyak acara pembagian sembako untuk rakyat kecil, ato minimal sembako murah deh.. Nah pas ini nih rakyat kecil bener-bener merasakan kontribusi partai terhadap mereka. Apalagi yah? Ah pokoknya apa-apa yang dibutuhkan rakyat kecil jadi diperhatikan deh..

Kalo kaya gini gue jadi mikir, kenapa pemilu cuma 5 tahun skali? Kenapa ngga skalian aja pemilu staun skali?? Biar sembako murah buat rakyat kecil banyak, terus kebutuhannya yang lain sering diperhatikan.. khan enak tuh! Hehee..mungkin terdengar bodoh, tapi yang lebih bodoh lagi itu elo yg ga sadar lg baca blog orang bodoh ini, hahaa.. tipu! Hehee.. ngga denk! Becanda gue.

Tapi coba deh lo pikirin kapan lagi pejabat-pejabat papan atas perhatian lebih sama rakyat kalo bukan pas deket-deket pemilu? Ya gue ga menutup mata sama pejabat-pejabat yang perhatian sama rakyat kecil selain waktu pemilu juga ada, tapi yang gue katakana khan perhatian lebih. Hayoo cobaa..kapan lagi..


Siapa Yang Mau Golput?
Hayoo..diantara lo lo semua ada yang mau golput ya??
Bebas-bebas aja si kalo lo mau golput ato ngga, itu semua balik ke individu masing-masing.. untuk yang golput gue ada wacana nih.. pertama gue inget sama perkataan guru PPKN pas SMA lalu, kata-kata tepatnya gue lupa tapi intinya masih keingetan dia gue. Dia bilang kita/rakyat itu harus berpartisipasi dalam perkembangan suatu Negara. Nah salah satunya partisipasi memberikan hak suara untuk wakil-wakil rakyat. Oke kalo bicara idealisme gue rasa itu orang-orang yang golput pasti mempunyai pemikiran dengan idealisme yang luar biasa hebatnya. Apalagi orang-orang tersebut pasti berpikir kalo seandainya idealisme-nya digunakan Negara pasti Negara ini akan makmur dan sejahtera..

Orang-orang tersebut selalu mengambinghitamkan tiada wakil rakyat yang sepikiran dengannya, maka mereka berpikir lebih baik golput. Sungguh suatu kelakar yang egois kalo gue bilang. Menurut lo? Bebas aja kalo lo mau nilai seperti apa..

Tuhan menciptakan manusia berbeda, dari hal fisik maupun psikis. Orang yang sangat kembar dan mirip pun belum tentu sepikiran seluruhnya. Terserah si kalo lo mau golput tapi menurut gue orang-orang yang golput itu ga mau ikut berpartisipasi dalam perkembangan suatu Negara, mau Negara itu melarat maupun Negara itu makmur.. mungkin dia baru akan memilih kalo ada wakil rakyat yang se-ide dengannya, iy bagus kalo dengan idealisme-nya itu Negara bisa makmur sejahtera. Nah kalo sebaliknya Negara menjadi semakin melarat. Apa kabar ya idealisme-nya?

Negara ini butuh pastisipasi lo bukan hanya udah makmur dan sejahtera, tapi butuh partisipasi lo juga saat Negara ini masih melarat..

Weits! Panjang juga yang pertamanya ya. Hehee.. sorry boy..
Yang kedua, gue dapet isu kalo seandainya lo ga ikut milih hak suara lo bakal tetep dihitung, dan isu yang parahnya suara lo itu dijual-belikan.. hayaahh.. rugi skali padahal ga milih tapi qo tetep dihitung, mending kalo suara lo itu dibeli ato dibagi ke partai yang caleg-nya oke, nah kalo caleg-nya itu tukang korupsi? Wah-wah..tanpa lo sadari boy, lo telah berpartisipasi menciptakan seorang koruptor dengan hak suara kosong lo itu. Gue juga belum terlalu percaya sama nih isu tapi kalo gue pikir-pikir ada benernya juga. Soalnya gini, lo tau khan jumlah kursi di Senayan sana ada 550.. Nah kursi itu tidak berkurang dan selalu ada yang nempatin seberapa banyak pun yang milih dan yang golput jumlahnya bakal segitu-gitu aja, bahkan nambah. Nih coba lo klik baca ini.

Gue belum pernah denger kursi di Senayan sana berkurang gara-gara suara dalam pemilu kurang, hahaa.. lucu juga ya, misalnya penduduk Indonesia itu 100 juta orang terus yang ngegunain hak suaranya cuma 20 juta orang, sisanya 80 juta orang golput. Misalkan proporsional-nya tiap 1 juta orang itu mempunyai wakil rakyat berjumlah 50 orang. Yawdah berarti Indonesia itu cuma punya kursi yang diisi oleh legislator berjumlah 100 orang aja.. hahahaa.. bakal sepi ya tuh gedung parlemen. Tapi faktanya kalo di Indonesia itu berapa pun yang milih atao golput jumlah legislator-nya pasti 500an.. Kursi di Senayan sana emang si ada yang kosong tapi itu bukan seperti proporsional bikinan gue tadi tapi tuh kursi kosong karena legislator-nya mangkir ke Senayan. Makan gaji buta deh tuh orang..

Hehee..
kalo diantara lo ada yang ga senang dengan posting gue, bole-bole aja..
tapi ya ini blog gue, okei..

keep comment cuy..