Selasa, 12 Maret 2013

Golongan Pria dan Tentang Wanita Dalam Kehidupannya


.....
Gege menghela nafas panjang.
Saatnya dia menjelaskan pada wanita yang dia cintai, apa yang selama ini dia lakukan.
Gege kemudian menjelaskan dengan panjang lebar teori yang dulu dia pernah kemukakan di makan siang bersama teman-temannya.

“Cowok itu pada dasarnya dibagi jadi dua”, Gege memulai pandangannya.

“Pertama adalah mereka yang percaya adanya seorang wanita dalam kehidupan mereka akan membuat mereka lebih bersemangat meraih cita-cita.

Kata mereka;
‘Malu dong sama pacar kalo nganggur’
‘Malu dong sama dia kalo ga ranking’
Bagi mereka, kalo nggak pacaran malah kurang motivasi hidup.
Mereka butuh orang di samping untuk proses kedewasaan mereka.

Mereka ini butuh dihargai dulu sebelum mereka PD menghadapi hidup.
Mereka bilang, ‘Liat deh, gue pengen jadi orang yang lebih dewasa karena elo.

’ Kedua adalah mereka yang terkesan jomblo seumur hidup. Mereka nggak berani pacaran sebelum tua.

Mereka bilang;
‘Takut IP-nya ditanya sama orang tua pacar’
‘Gua belum punya apa-apa yang bisa dibanggain’

Mereka memotivasi diri.
Dan, sebenarnya mereka menempa diri untuk mencari penghargaan dalam hidup, agar suatu saat bisa PD menghadapi seorang perempuan”

“menarik”, Caca memotong penjelasan Gege

“wajar ya Ca.. Gege kan udah 27. Mikirnya kalo pacaran, ya untuk nikah,”
kali ini Gege memang bertutur terus terang, tentang bagaimana dia memandang perjodohan.

“Pria itu pemimpin keluarga. Tugasnya melindungi, membina, dan mencukupi. Mereka bangga kalo mereka bisa mencukupi istri dan anak.”

“...”

“Contoh paling gampang. Masalah pria dan harta. Kita lihat banyak pria yang bela-belain nikah tua. Mereka itu pengen maksain kalo mereka punya cukup bekal untuk nikah.”

“Tapi kan nggak semua wanita itu matre Ge. Jangan digener...”

“Bukannya kita memandang bahwa wanita itu matre...” Gege segera meneruskan argumennya
“...tapi justru kita yang menuntut diri kita untuk mampu membiayai hidup anak istri. Sedablek-dableknya pria, nggak ada suami yang pengen ngeliat istri susah kan?”

“...”

“Itu dari materi. Sekarang dari mental.
Banyak juga pria yang nggak mau nikah dulu karena mereka mikir, ngurus diri sendiri aja masih nggak disiplin, susah. Gimana mau ngurusin sebuah keluarga coba? Pria kan imam keluarga. Gimana berani jadi imam, kalo sholat juga masih bolong-bolong?”

“...”

“Di saat semua itu sudah siap, baru kita mencari pasangan. Semua pria dalam kadar yang berbeda mencari tempaan ya Ca. Pria itu membutuhkan pencapaian.”

“untuk?”

“Supaya mereka bisa yakin sama diri sendiri. Dan bisa ngeyakinin wanita bahwa dia layak dicintai.
‘Nih liat gue bisa cari duit’
‘Nih liat, gue dewasa’
‘Nih liat, gue bisa mimpin keluarga”

Mereka terdiam,
dan tanpa direncanakan, saling menyandarkan badan. Melihat gelas masing-masing. Tenggelam meresapi setiap kata yang Gege katakan.

***
dari Gege Mengejar Cinta by Adhitya Mulya