Jumat, 19 Desember 2008

Terhentinya Langkah SaArab di Piala Sastra

Perjuangan kontingen saArab akhirnya harus terhenti dengan kegagalan tim futsalnya melangkah ke semifinal. Tim futsal saArab berhasil ditundukan oleh sasIng melalui adu penalti di perempat final. Kegagalan tim futsal ini juga melengkapi kegagalan kontingen saArab yang sebelumnya juga gagal melangkah ke babak yang lebih tinggi. Tim basket putra dan putri harus mengakui keunggulan tim-tim lain di babak penyisihan, mereka gagal lolos dari putaran grup. Tim sepak bola yang merupakan cabang unggulan saArab juga gagal mempertahankan gelar yang direbutnya pada gelaran sebelumnya, langkah mereka terhenti dibabak perempat final, mereka takluk dari saSund melalui adu penalti. Walaupun demikian saArab masih bisa berprestasi melalui atlet putrinya Febriati yang berhasil menyumbangkan juara ke tiga dari cabang panjat tebing.


Futsal saArab

Bermain dengan kekuatan yang belum seimbang di dalam tim, saArab dikagetkan oleh gol cepat dari pemain sasIng yang melakukan kick off dengan baik langsung menembakkan bola ke gawang saArab. Ketidaksigapan kiper debutan saArab membiarkan bola masuk ke gawang, 1-0 untuk sasIng. Setelah gol tersebut tim saArab mencoba membalas. Melalui umpan lambung ke arah gawang bola yang ditanduk oleh Awo hanya melintas tipis diatas gawang. Begitu juga dengan tendangan keras Fitra yang masih bisa dijinakan kiper lawan. Mendominasi permainan saArab malah harus menelan pil pahit, karena melalui serangan balik yang cepat sasIng justru membuat tambahan gol, 2-0 untuk sasIng.

Dibabak kedua saArab masih mendominasi permainan. Tertinggal 2-0 membuat mereka tampil all out. Terus menampilkan permainan menyerang sejak pluit babak kedua dibunyikan saArab akhirnya mampu memperkecil ketertinggalan. Umpan Awo menyusur ke arah muka gawang sasIng diselesaikan dengan sontekan manis oleh Fitra. Momentum tersebut membakar semangat saArab untuk terus menyerang dan membuat gol. Sebelum pluit babak kedua dibunyikan Fitra membungkam para suporter yang hadir dengan gol-nya yang menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Sampai peluit akhir dibunyikan kedudukan masih tetap 2-2, maka pertandingan pun dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. SasIng yang dimotori Ardi mengambil inisiatif penyerangan lebih dulu. Start sangat baik ditunjukan sasIng dengan menyerang dan mengepung pertahanan saArab namun sampai babak tambahan pertama berakhir gol dari keduanya tak kunjung tercipta.

Babak tambahan kedua pun harus dimainkan. Kali ini kedua tim sangat berimbang mempermainkan pola serangan yang bergantian. Meskipun tampak kelelahan dari pemain terlihat namun semangat yang terbakar berhasil mengalahkannya.

Momentum saArab kembali, melalui permainan satu-dua yang apik antara Pian dengan Moro mengacak-acak pertahanan sasIng dan dengan tendangan keras di muka gawang Pian berhasil merubah kedudukan, 3-2. Namun sayang kesempatan mempertahankan keunggulan dan lolos k semifinal harus terbuang. Kelengahan lini belakang saArab mengantisipasi serangan balik sasIng harus dibayar mahal dengan terciptanya gol penyama kedudukan tepat dimenit akhir pertandingan. Maka pertandingan dilanjutkan melalui adu penalti untuk menentukan pemenangnya.

SasIng keluar sebagai pemenang setelah algojo-nya mampu menunaikan tugasnya dengan baik dan kegemilangan kipernya yang menggagalkan satu tendangan penalti dari saArab.


Penurunan

Gelaran piala Sastra kali ini menampilkan banyak kejutan, terutama cabang futsal yang menampilkan kekuatan berimbang diantara pesertanya.

Namun pada gelaran tahun ini penampilan kontingen saArab justru antiklimaks dari tahun lalu. Pada gelaran sebelumnya saArab mampu merebut juara pada cabang sebak bola. Sebelum menjadi juara tahun lalu, pada gelaran dua tahun sebelumnya saArab merupakan runner up. Oleh karena itu gagalnya tim sepak bola saArab menjadi bahan evaluasi yang besar. Begitu juga dengan futsal yang pada gelarannya sebelumnya mampu berjalan sampai semifinal. Ada yang berbeda tahun ini. Ada apa dengan saArab?

Tidak ada komentar: