Minggu, 03 Mei 2009

hayo.. Berdiskusi Apa Berdebat Nih?

Yipiii…
Boys en girls dah pada nonton Monster vs Alien??
Kalo yg udah gmn pendapatnya?
Kocak yak si Bob, huahahaa..ngakak gue nontonnya..

Hokeii..
Gue khan dijadiin admin group PFS ni ye sm yg bkin tu group..
Ya sbg admin gue menjalankan tgs memberi informasi yg berkaitan sm PFS..

Gue lagi ada diskusi nih sm salah satu member group itu. Ok, gue akui sedikit berdebat..
Tapi kurang cihuy aja kalo cm bbrapa orang aja yg berdiskusi..

Nih gue kasih gambar aja yah, biar keotentikannya terjamin..



Fredy Wansyah
at 12:37am on April 21st, 2009
apa yang kalian banggakan dari PFS?
apa yang sudah kalian hasilkan dari PFS?

aku mengajak sekalian mahasiswa sastra untuk mendiskusikan dua peryanyaanku tersebut!

Arif Fadillah
at 2:27pm on April 21st, 2009
aku setuju dengan pertanyaan fredy Wansyah....

pertanyaan-pertanyaan itulah yang aku belum temukan jawabanya...
karena setiap tahun di adakanya PFS tidak menghasilkan mahasiswa2 sastra yang kritis dan berkompeten tapi hanya menghasilkan mahasiswa yang manja dan bermental tahu.

Fredy Wansyah
at 4:00pm on April 22nd, 2009
oke, Rif...!
hanya satu yang dapat dilakukan untuk menguatkan pernyataan Arif, yaitu membuat polling atau yang semacamnya, mengenai argumentasi. sebab, poling tersebut nantinya akan terlihat sebarap besarkah pengaruh PFS terhadap sastra yang 'menyastra' atau pun kritis.



Yudi Bastian
at 9:56am on April 23rd, 2009
Pertanyaan bung Fredy sungguh akan menjadi sebuah tantangan yang menarik.
Berhubung sy pernah jd panitia PFS terus terang aj sy ga merasa bangga dan memang yg sy cari bukan kebanggaan.. Sy hanya berpartisipasi dan ikut dalam proses perkembangan Sastra baik ataupun buruknya. Bekerja dan memberi daya yg sy punya dengan semaksimal mungkin.

Bung Fredy sungguh kritis menyikapi hal ini dan menjadi sebuah tantangan tersendiri jika bung Fredy berpartisipasi langsung dalam proses perbaikan PFS yg sedang dilakukan oleh BEM saat ini.

Seperti slogan Marco Polo; Vini, Vidi, Vici (Saya Datang, Saya Lihat, Saya Menang). Jika kita hanya melihat dan tidak datang tentu kemenangan itu tidak akan ada.

Ide soal polling sungguh menarik. Tahun lalu saya bersama teman-teman pernah mengadakannya. Hasilnya bermacam-macam dan suatu hal yg wajar menurut sy karena Sastra adalah fakultas yang berwarna. Untuk suatu perubahan dan perbaikan tidak ada salahnya juga untuk mengadakannya kembali

Zulfikar Tnuk
at 2:19am on April 25th, 2009
sebenarnya pfs itu hanya sebuah awal bagi mahasiswa sastra, walaupun di sini saya tidak membicarakan awal yang seperti apa.. yang jelas suguhan untuk 'anak baru ini' adalah adalah sebagai proses awal pembentukan karakter mahasiswa yang mama (mahasiswa lama) inginkan, dan menurut saya suguhan ini sangat penting walaupun hanya sebatas penyambutan sederhana. tetapi permasalahannya apa sebenarnya yang diinginkan mama untuk penghuni baru ini? semua mahasiswa sastra harus mengetahui itu semua, supaya setuju atau tidaknya menjadi beralasan.

sekarang jika pfs tidak diinginkan keberadaannya. apa yang bisa mengganti ritual ini?
saya bisa prediksi, yang mengganti ritual hanyalah ritual.



Fredy Wansyah
at 11:47pm on April 29th, 2009
Ritual d gnti dgn ritual. Harus jls dlu d sni bang jul, ritual it ap? Ap krn keadaan pfs maka bang ijul mgatakan ritual? Atau krn empirisme bang ijul? Atau jg krn kepribadian diri saja, yg suka bkr menyan,he.
Memang jul, ayeuna mah pfs teu guna, eweuh kntribusina ka dunia sastra, ap lg fak sastra. Yg ad pfs hnya mndi ajang jodoh (ini sdh byk bkti,mw sy bktikan?) dan ajang khazanah pengalaman.
Bljrlah dr mhsswa PRANCis d abad 19, mhssw inggrs pd abd 18.

Fredy Wansyah
at 12:02am on April 30th, 2009
Bang YUDI, memang arahanmu bagus,tp mncul ktika dikotonomi BEM dan sy d hilangkn, sebab BEM bknlah rmh yg nyaman bgi sya dlm prspktif BEM saat ini.
Thun lalu pun sy sdh cb sprti itu,tp ad saja phak yg mnjadi musuh dlm slimut.
Ad bbrp solusi konkret utk pfs thn ini. Prtama, rombak scr mndsar utk yg mrk sbt it SC. Krn,mrk adlh virus bgi pfs yg lbh baik. Kedua, brandwash. Mksdnya,prlu ad wacana dan dskusi trhdap pfs yg kmbali pd esensi pfs it sndr srta prpaduan dgn esensi nilai sastra.

Udah dlu ah.. :-)

Zulfikar Tnuk
at 2:39am on April 30th, 2009
ya ritual itu selalu berhubungan dengan masalah kepercayaan.ada semacam cita2 atau sesuatu yang diharapkan setelah melakukannya.
ah kira2 seperti itu lah...
seperti apa bang fred, pfs idamanmu?



Yudi Bastian
at 6:33am on April 30th, 2009
^_^
harusnya BEM itu seperti apa bung Fredy?

ah..bung Fredy, jgn dberhentikan smp di sini..
sy ingin tau mnurut bung Fredy rombakan t'hadap SC itu sperti apa?
trus brandwash sperti apa pula?

Yudi Bastian
at 6:47am on April 30th, 2009
Mengutip pernyataan bung Fredy;

"eweuh kntribusina ka dunia sastra, ap lg fak sastra"
sy rasa ada, tapi tdak besar..khn PFS ajang pengenalan bung, bukan ajang penghayatan..

"Yg ad pfs hnya mndi ajang jodoh (ini sdh byk bkti,mw sy bktikan?)"
Ya betul ada yg sperti ini, pas sy jd pnitia pun demikian. Cinta itu anugerah dr Tuhan bung Fredy, tdak ad yg tau kpan cinta itu datang dan pergi.. Yg musti diluruskan disini adalah bgmn org itu bs mnempatkan diri ketika menjalankan jobdesk-nya dg sungguh2 tnp diganggu urusan cintanya..

"ajang khazanah pengalaman"
Wah ini lebih benar sekali dan sangat berguna yg sy alamin itu. Krn dr pengalaman PFS itu sdkit banyak mempengaruhi pola pikir sy yg skrg ini.

Fredy Wansyah
at 1:43pm on April 30th, 2009
aih, bijak sekali bang yudi ini...

kometarmu yang pertama sangat subjektif, terlihat dari perspektif yang kau utarakan. mari kita diskusikan ini.



Fredy Wansyah
at 1:55pm on April 30th, 2009
tanggapanku, sastra adalah dunia seni yang bersifat humanis. beranjak dari itu, bentuk kontribusinya seperti apa? justru, landasan yang seperti itu dilabrak oleh para pelaku PFS (panitia). banyak yang tidak sadar mengenai hal ini, konstruksi di kepalanya hanya 'budaya', 'budaya', 'budaya' yang apriori, dalam hal ini bukan budaya yang mendekati devinisi budaya itu sendiri secara universal.

cinta itu anugrah? baiklah, terlepas dari ungkapan ini. para panitia didominasi oleh pikiran 'calon-pasangan' sebelum pelaksanaan PFS tersebut. sangat ironis kalau hal ini semakin marak di tahun 2009. karena, sudah berapa tahun PFS dilaksanakan tetapi masih saja seperti stagnan konsepan. Cinta sangat berbahaya bagi banyak hal, termasuk salah satunya adalah PFS.


Fredy Wansyah
at 1:56pm on April 30th, 2009
untuk bang Ijul, pertanyaanmu nanti aja ku jawab, bukannya aku mau menghindar. tapi, pertanyaan itu adalah ending dari sikap-sikapku ini. supaya tidak berakhir, mending aku jawab nanti aja kalau diskusi ini semakin ramai, atau sudah hampir pada klimaksnya.

Yudi Bastian
at 5:32pm on April 30th, 2009
haha.. baiklah kalo saya sangat subjektif. Mungkin ini terjadi karena saya memang bagian dari PFS itu sendiri. Tapi tak mengapa, itu gunanya ada diskusi ini..
itu pengertian sastra siapa bung? dari anda??

o iya labrakan yg telah dilakukan seperti apa ya bung?

"Cinta sangat berbahaya bagi banyak hal"..
hahahaa..b'arti di luar sana berjuta-juta orang sedang dalam bahaya, karena cinta mengelilingi mereka yah. ^_^ cepat sadarkan mereka bung!

stagnan konsep? ya saya jg stuju. Ya habis gmn yah, pdhal BEM dah ngundang sluruh LK yg ad tp yg jd konseptor paling cm 2-3 orang bung (ini sy ambil dr pengalamn bbrp thun k belakang)..



Fredy Wansyah
at 12:07am on May 1st, 2009
cainta adalah racun pergerakan
cinta adalah bibit AIDS
cinta adalah jurang perpisahan
cinta adalah kemunafikan dua orang jenis kelamin yang berbeda
bukan cinta yang baik, tapi kasih sayang.
coba lihat di KBBI, cinta terkandung unsur seks. maka, siapa bercinta dia telah melakukan seks.

kalau bang Yudi mempertanyakan mengenai sastra yang kutawarkan, berarti Anda tidak sepakat dengan sastra yang bersifat humanis, begitu? sangat disayangkan kalau halnya seperti itu. mahasiswa non-sastra aku yakin sepakat dengan pernyataanku itu. maka, tawarkanlah humanis itu ke PFS tahun ini.

Yudi Bastian
at 10:16am on May 1st, 2009
Wadueh! banyak sekali yah konotasi negatif dari cinta.
ya betul sekali makna bercinta bs berkonotasi dengan melakukan seks..
lalu bagaimana dengan yang ini;

"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." (Al-Maidah ayah 54).
Mnurut bung Fredy sperti apa?

heeiii...
Saya belum mengatakan tidak sepakat..
Sy bertanya karena ada yang belum jelas.. Belum jelas bukan berarti tdak setuju.. Itu karena ingin tau lebih dalam.. kalo emang bagus dan menarik, kenapa harus saya tolak..



Fredy Wansyah
at 7:46pm on May 2nd, 2009
yaudah, kalau memang seperti itu (negatif-positif) coba bandingkan kuantitas dari negatif dan positif tersebut? konten mana yang lebih besar.

Yudi Bastian
at 10:05pm on May 2nd, 2009
Mengapa harus dibandingkan bung? ahh..Sy mah gmn cara memandangnya aja. Kalo memandangnya positif, cinta itu jg akan bermakna positif. Kalo sbaliknya ya mknanya jg akn sbaliknya.

Adakah hasil pnelitian ttg cinta yg berbicara seperti itu(membandingkan kuantitas negatif dan positif) bung?

Bung Fredy blik lg ahh.. mnurut bung Fredy PFS yg bernilai humanis itu seperti apa?
sy khn blm mnangkap mksud bung..tp tau2 udh dtembak tdak stuju aj sm bung..


menurut lo gmn guys?
hayo ahh.. dikomentarin..

Tidak ada komentar: