Jumat, 24 April 2009

PFS again..

Selamat berjumpa kembali kawan.. hehee..

Boys and girls, lagi-lagi gue pengen ngomongin PFS..
Sorry kalo lo semua udah rada bosen.
Tapi biarkanlah saya yang miskin ilmu ini memberikan pendapatnya.

Entah kenapa gue mikir kalo acara PFS itu kaya semacem panggung drama. Karena yang ada dipikiran gue itu PFS itu terdiri tokoh-tokoh. Ada tokoh protagonis dan antagonis. Gue ngeliatnya dari jobdesk masing-masing divisi panitianya. Ya kalo untuk orang yang pernah terlibat PFS taulah siapa tokoh protagonis dan antagonis-nya. Gue mah no comment deh! Hehee..

Lo punya gambaran lain? Boleh aja.. coba tuliskan gambaran itu di post comment dibawah.

Guys gue kmren ngobrol-ngobrol sama Dhani. Kalo nak sastra mah taulah kang Dhani itu siapa??
Kalo ga tau juga, ya paling ntar dia juga comment dibawah. Hehee..

Gue sama dia ga tau kenapa tau-tau aja ngobrolin soal pemilihan ketua angkatan mahasiswa baru. Padahal gue lagi makan tuh. Jadi gini guys kita punya konsep pemilihan ketua angkatan itu dipilihnya tidak pas PFS akan berakhir. Kita punya ide ketua angkatan itu dipilih beberapa bulan setelah PFS. Jadi hari yang dimana biasanya untuk memilih ketua kita ganti menjadi pemilihan kandidat calon ketua angkatan. Kenapa seperti itu? Karena kita pengen tau kapabilitas si sang ketua angkatan.

Dalam bayangan gue itu si sang kandidat, entah berapa banyak kandidatnya setelah PFS itu diberikan tugas untuk mengisi satu hari di sastra. Mereka dibebaskan memilih kegiatan apapun untuk mengisi satu hari itu di sastra, yang penting kegiatannya itu bisa menghidupkan suasana sastra. Mau acara musik, pertunjukan teater atau puisi, atau apalah yang penting suasana di sastra jadi hidup.

Mungkin biar lebih menggambarkan gue kasih contoh. Misalkan ada 2 kandidat calon, nah masing-masing calon itu khan pasti punya dukungan dari teman-temannya. Dari sana mungkin mereka akan membentuk kepanitiaan yang diketuai oleh si sang kandidat. Karena ada 2 kandidat jadi mungkin ada persaingan diantara mereka, gue menilai wajarlah ada persaingan. Toh mereka masuk sastra juga melalui persaingan.

Pertimbangannya gini boy. Dari sana kita bisa melihat jiwa kepemimpinan si calon ketua angkatan. Trus mereka langsung memperaktekan kepemimpinan mereka dengan menjadi ketua pelaksana. Kita juga bisa melihat bagaimana kerja sama sang kandidat ketua angkatan dengan maba-maba lainnya yang berbagai jurusan. Terus sastra rame deh sama acara-acara mereka, hehee..

Karena mereka belum mengenal jauh kehidupan di sastra maka dibutuhkan orang untuk memberikan gambaran dan tempat untuk berkonsultasi bagi mereka. Ya semacem kaya SC gtu..

Ya gue tau ini masih perlu kajian yang lebih mendalam tapi ya inilah sekelumit ide yang gue tampilkan. Mungkin kang Dhani bisa menyampaikan ide-nya? atau lo semua juga yang punya ide bisa menyampaikannya?

Comment ya bro..

Tidak ada komentar: